Beragam pekerjaan yang dilakukan
para hewan dan perilaku yang mereka perlihatkan, hanya mungkin terjadi karena
adanya hikmah, ilmu, pengalaman dan keahlian yang luar biasa. Pengamatan
sederhana sebenarnya sudah cukup untuk memahami bahwa sifat-sifat unggul ini
bukanlah berasal dari hewan itu sendiri melainkan berasal dari kuasaNYA yang
Maha Dashyat dan Maha Pencipta.
Bahkan manusia, yang menganggap
dirinya lebih bijak, berilmu dan cerdas, ternyata tak mampu menyaingi keahlian
mereka. Kisah lebah madu sebagai mahluk hidup dengan
perilaku mereka yang membuat manusia berdecak kagum. Lebah adalah serangga mungil yang
tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan
besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan
perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan
keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah.
Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerja sama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umum. Pengoperasian pabrik yang efisien memerlukan banyak tenaga kerja dan dana; pembuatan rencana jangka panjang dan pendek; serta pengumpulan data statistik. Produksi dilakukan berdasarkan rencana produksi yang telah disiapkan sebelumnya, dan pengawasan kualitas dilakukan di setiap tahapannya. Setiap insinyur, manajer dan manajer pelaksana memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu sebelum ditempatkan pada posisi mereka masing-masing. Akan tetapi, setelah segala persyaratan ini dipenuhi dan sistem organisasinya telah terbentuk, hanya beberapa ratus tenaga kerja saja yang mampu bekerja bersama secara harmonis. Demikianlah, pembentukan kerja sama di antara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan perencanaan yang rumit dan biaya mahal. Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia.
Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan segera melaksanakan tugas yang dibebankan padanya. Karyawan pabrik bekerja untuk mendapatkan gaji pada akhir bulan. Sementara itu, seekor lebah tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pekerjaan yang ia lakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pabrik, baik sebagai pekerja biasa ataupun manajer pelaksana, terbatas hanya pada jam kerja tertentu dan mereka berhak mendapatkan masa liburan. Sebaliknya, lebah bekerja sepanjang hidup, tanpa istirahat, demi kepentingan dan kebaikan sesamanya. Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi. Suatu koloni lebah terdiri dari: Lebah Pekerja, Lebah Ratu, Lebah Jantan.
Lama hidup lebah pekerja dipengaruhi oleh musim dan aktivitas menyengat. Pada musim panas lebah ini hidup selama 4–6 minggu, sedang pada musim dingin dapat mencapai beberapa bulan. Menurut Gojmerac (1983), lama hidup lebah pekerja bervariasi antara 44 – 54 hari (rata-rata 50 hari).
Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerja sama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umum. Pengoperasian pabrik yang efisien memerlukan banyak tenaga kerja dan dana; pembuatan rencana jangka panjang dan pendek; serta pengumpulan data statistik. Produksi dilakukan berdasarkan rencana produksi yang telah disiapkan sebelumnya, dan pengawasan kualitas dilakukan di setiap tahapannya. Setiap insinyur, manajer dan manajer pelaksana memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu sebelum ditempatkan pada posisi mereka masing-masing. Akan tetapi, setelah segala persyaratan ini dipenuhi dan sistem organisasinya telah terbentuk, hanya beberapa ratus tenaga kerja saja yang mampu bekerja bersama secara harmonis. Demikianlah, pembentukan kerja sama di antara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan perencanaan yang rumit dan biaya mahal. Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia.
Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan segera melaksanakan tugas yang dibebankan padanya. Karyawan pabrik bekerja untuk mendapatkan gaji pada akhir bulan. Sementara itu, seekor lebah tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pekerjaan yang ia lakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pabrik, baik sebagai pekerja biasa ataupun manajer pelaksana, terbatas hanya pada jam kerja tertentu dan mereka berhak mendapatkan masa liburan. Sebaliknya, lebah bekerja sepanjang hidup, tanpa istirahat, demi kepentingan dan kebaikan sesamanya. Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi. Suatu koloni lebah terdiri dari: Lebah Pekerja, Lebah Ratu, Lebah Jantan.
Lama hidup lebah pekerja dipengaruhi oleh musim dan aktivitas menyengat. Pada musim panas lebah ini hidup selama 4–6 minggu, sedang pada musim dingin dapat mencapai beberapa bulan. Menurut Gojmerac (1983), lama hidup lebah pekerja bervariasi antara 44 – 54 hari (rata-rata 50 hari).
LEBAH PEKERJA, SANG PEKERJA YANG SANGAT
RAJIN, CERDAS DAN PEKERJA KERAS
Lebah pekerja bertanggungjawab penuh terhadap keutuhan dan kesejahteraan
koloni. Kecuali tugas reproduksi, semua pekerjaan pada koloni lebah madu
sepenuhnya dilakukan oleh lebah pekerja. Berdasarkan tempat berlangsungnya
aktivitas dalam koloni lebah madu dapat digolongkan atas dua (2) fase yaitu:
1. Tugas di dalam
sarang pada separo umurnya yang pertama. Tugas di dalam sarang yang berlangsung
selama 3 minggu meliputi:
a. Pembuatan
sisiran sarang
c. Penyediaan
makanan ratu dan lebah jantan
g. Mematangkan dan
menyimpan madu
TUGAS LEBAH PEKERJA 3 HARI PERTAMA
SETELAH LAHIR
Lebah pekerja boleh dikata
mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, para lebah
pekerja langsung mulai bekerja, dan selama hidup, mereka melakukan berbagai
tugas yang berganti-ganti sesuai dengan proses perkembangan yang terjadi dalam
tubuh mereka.
Mereka
menghabiskan tiga hari pertama dalam hidup mereka dengan membersihkan sarang. Kebersihan sarang sangatlah
penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang
seluruh bahan berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup
yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya.
Kemudian mereka membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat. Yang
menarik di sini adalah dalam pengawetan ini lebah menggunakan bahan khusus yang
disebut “propolis”. Propolis adalah suatu bahan istimewa karena sifatnya yang
anti bakteri, antivirus, antijamur sehingga sangat baik digunakan sebagai pengawet. Bagaimana lebah tahu bahan ini
adalah yang terbaik sebagai pengawet, dan bagaimana mereka mampu menghasilkannya
dalam tubuh mereka? Propolis adalah bahan yang hanya dapat dihasilkan dalam
kondisi laboratorium dengan teknologi dan tingkat pengetahuan ilmu kimia yang cukup tinggi. Nyata bahwa lebah
sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang ini, apalagi laboratorium dalam
tubuhnya.
a. Lebah pekerja bertanggung jawab
memeriksa sel–sel yang akan digunakan sang ratu untuk meletakkan telurnya.
b. Bertugas mengumpulkan kotoran yang
ada dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir,
serta membersihkan sel penyimpan makanan.
TUGAS LEBAH PEKERJA USIA 3 – 10
Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Dengan mengeluarkan cairan putih seperti susu yang dikenal dengan nama Royal Jelly.
Untuk larva yang berusia 4-10 hari diberikan madu dicampur dengan bee pollen. Untuk larva yang dipersiapkan menjadi LEBAH RATU, lebah pekerja memberikan royal jelly seumur hidupnya. Ketelatenannya memberi makan dan merawat larva lebah membuat manusia semakin berdecak kagum. Seluruh tugas yang berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yang berumur 3 sampai 10 hari.
Sang lebah berganti tugas saat ia
tumbuh lebih dewasa. Ketika mencapai hari ke 10 dari masa hidupnya, kelenjar
penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia
mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah seekor lebah menjadi pekerja
pembangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin. Sejak hari ke-13 sampai 18
bertugas membuat dan memoles sisiran sarang dan menerima bahan makanan yang
dibawa lebah lapang (lebah pekerja).
TUGAS LEBAH PEKERJA USIA 18-20 HARI.
Bertindak sebagai pengawal serta menjaga kesegaran udara di dalam sarang. Lebah–lebah tersebut juga mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang, jika dibutuhkan, dengan kipasan angin melalui kepakan sayap mereka pada pintu masuk sarang. Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang bertanggung jawab dalam kebersihan.
Bertindak sebagai pengawal serta menjaga kesegaran udara di dalam sarang. Lebah–lebah tersebut juga mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang, jika dibutuhkan, dengan kipasan angin melalui kepakan sayap mereka pada pintu masuk sarang. Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang bertanggung jawab dalam kebersihan.
Mahluk hidup yang baru lahir ini telah mengetahui tugas
yang menjadi tanggung jawabnya dan memiliki pengetahuan untuk mengerjakannya
dengan cara yang sangat profesional.
Begitulah, ini adalah bukti nyata
bahwa setiap fase dalam hidupnya, lebah tunduk pada hikmah dan kekuasaan
Penciptanya. Lebah menjalani setiap saat dalam hidupnya dengan ilham yang
diberikan oleh Allah, Pencipta Yang Maha Perkasa. Jika Allah berkenan untuk mahluk sekecil lebah, pastinya Sang Pencipta juga sangat berkenan terhadap mahluk ciptaanNya yang paling sempurna yaitu ANDA. Apakah Anda belajar sesuatu? Jika iya, lakukan terobosan sejak hari ini, agar tecipta keajaiban-keajaiban. Cek keajaiban di www.miraclealwayshappens.blogspot.com . Bagaimana menurut Anda?
HIDUP HANYA 1X, LAKUKAN DENGAN PENUH TEROBOSAN (Lion Djajono)
HIDUP HANYA 1X, LAKUKAN DENGAN PENUH TEROBOSAN (Lion Djajono)
Filosofi & falsafah hidup LEBAH PATUT & PERLU untuk diterapkan sebagai tauladan untuk di terapkan dalam kehiduapan sebagai MANUSIA bersosial & bermasyarakat, termasuk kultur saling bantu dalam kebersamaan....sebagaimana dalam prilaku MLM ( saling bantu spt kehidupan LEBAH )
BalasHapus